Jumat, 06 Maret 2015

A Necessary Evil

Jika gol kita untuk nulis blog adalah menjadi populer, maka kita tak mungkin hanya menulis satu bulan sekali.

Itu tugas berat kalau dipangku satu orang saja. Sesungguhnya aku tidak tahu bagaimana kiat untuk mempopulerkan blog, tapi mungkin itu berkaitan dengan menulis rutin, rutin mengunjungi blog-blog lain dan kasih komentar, atau menaruh postingan-postingan yang ilegal macam nge-crack game atau mungkin cara yang lain yang terlewatkan olehku.

Tak terbersit pikiran untuk jadi terkenal. Blog hanyalah tempatku belajar menulis dan merenung. Renungan yang seringkali tak bisa diungkap dengan kata-kata. Yang kadangkala saat membacanya kembali aku sekali lagi tak mengerti apa maksudku sendiri.

Aku cukup muak dengan orang yang menganggapku tahu segalanya. Yang menganggapku bijaksana dan itu membuatnya bisa bersikap seperti anak kecil kepadaku. Aku tak suka anak kecil. Aku tak suka orang yang menuntutku mencintainya apa adanya karena ia merasa bersikap jujur. Aku kadang tak mengerti mengapa orang tak mengerti bahwa manusia itu tak sempurna. Aku juga tak mengerti mengapa aku harus merasa ingin orang lain berbuat tanpa cela.

Sungguhpun mencintai seseorang apa adanya harus punya batas-batas.

Jika gol kita untuk hidup adalah disukai banyak orang, maka kita tak mungkin mengedepankan ego kita di atas orang lain.

Tapi aku tak hidup untuk disukai banyak orang. Dan banyak hal jahat memang mesti dilakukan dalam hidup ini supaya kita tidak menyesal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar