Jumat, 29 April 2011

my life on february road

sewaktu akhirnya kudapat teman yang menjadi pusel terakhir pembuka jalan berpasangan dengan orang baru (dan dia cintai), akhirnya aku memilih jalan untuk diriku sendiri. perjalanan panjang yang penuh keharusan menahan diri. akhirnya jalan terbuka lebar untuk kebebasanku memilih.

"Semua sudah settle, dah py pasangan en saling melupakan. Now, its time for my happy ending ;)
Skenario yang panjang, perjalanan yang seru dan akhir yang bahagia ;)"

ada hening swara di ujung jalan, lalu aku berlari memeluknya. aku mencintainya.

sampai detik ini aku merasa penuh dengan heran. betapa setiap hari aku semakin mencintainya tapi semakin merasa nelangsa sendiri karena tak bisa utuh memilikinya. sebab diapun bukan orang merdeka. dan selalu seperti ini aku dalam mencintai seseorang : merasa bahagia sekaligus tak bahagia. terlalu berpikiran secara rectoverso. selalu punya paradigma ganda.

definitely true, love is the worst form of slavery. aku merasakannya pada cara hening mencintaiku. tapi di lain pihak, aku butuh dia mencintaiku seperti itu.

aku masih belajar tentang cinta ini, learning by doing. im happy with hening, yet it makes me cry. mencintai dan dicintai orang yang kita cintai benar-benar masih terasa asing bagiku, seperti pengalaman baru yang tiap hari mengejutkanku, seperti aku tak pernah mencintai orang lain sebelum hening.

jadi, sabar ya hening, ini pengalaman yang benar-benar seperti baru bagiku.

(untuk kenangan 21 februari 2011)
unmei wa utsukushiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar