Selasa, 01 November 2011

jogja

sewaktu niken menawarkan perjalanan menemui herlinatiens, sang pembuat epilog buku kami, melintas kota ke jogjakarta, hatiku bulat berkata, aku harus menerima tawaran ini!

jadi, saat seorang adik kelas dengan wajah desperate datang padaku karena ingin tukar jadwal shift, di mana aku satu-satunya orang yang bisa dia harapkan untuk bertukar jadwal, langsung ku-iya-kan. hasilnya, aku mendapat jadwal shift gila, sabtu pagi kemudian minggu malam.

pertimbanganku hanya satu: aku butuh perjalanan ini, setelah sekian minggu stress has taken its toll on me.

niken mengusulkan berangkat jumat jam sebelas malam, i said big NO. kudengar terminal jogja berbahaya saat shubuh dan aku tak mau ambil resiko. aku menyarankan berangkat sabtu setelah shubuh. semula niken tetap akan berangkat dijadwalnya, tapi akhirnya kami berangkat bersama-sama.

dengan satu sepeda motor untuk bertiga, menuju bungurasih, naik bis patas eka jurusan jogja. berangkat pukul 6 pagi dan sampai di jogja pukul 2 siang. menginap di sebuah tempat penginapan di jalan sosrokusuman, 95ribu kamar mandi dalam, bertiga. setelah beristirahat sejenak, kami lanjut jalan-jalan sepanjang mataram dan malioboro, cari makan dan belanja ini itu. lalu, setelah maghrib, setelah sepakat janjian dengan herlinatiens, kami menunggu dia di j.co mall mal malioboro. mata kami mengincar tempat duduk outdoor supaya orang yang kami tunggu-tunggu itu bisa bebas merokok.

tak seperti dugaanku, herlinatiens kurus sekali sekarang (aku pernah sekilas melihatnya di acara bedah buku di togamas surabaya beberapa tahun lalu, buku garis tepi seorang lesbian, yang aku tidak jadi ikut nongkrong di acaranya karena ada seorang teman kampusku yang nongkrong di situ). perokok berat, itu asumsiku, penikmat kopi. pasti tidak doyan makan, batinku. aku masih ingat membaca garis tepi seorang lesbian, buku yang meledak-ledak. herlinatiens hari itu tak tampak seperti bukunya, entah karena kami tak saling kenal atau aku telalu cepat mengambil kesimpulan. it takes forever to really know someone.

lalu kami ke bale raos, menikmati makanan traktiran seorang teman niken. makanan yang membuat perut kami semakin penuh. lalu herlinatiens mengajak kami ke depan kr, alias depan kantor kedaulatan rakyat, tempat angkringan yang minta ampun ramenya di malam minggu. di situ kami bertemu dua orang yang i guess a couple, yang rupanya teman herlinatiens. niken dan aya menerka-nerka apakah si herlinatiens seperti tokoh perempuan di buku pertamanya atau tidak, aku tidak meributkannya. bagiku lebih aman bergaul dengan mereka yang hetero, dan lebih baik tidak menduga-duga. itu hak siapapun untuk memilih apa orientasi mereka dan adalah hak siapapun untuk menentukan coming out atau stay in the closet. bagiku, yang penting memberi rasa aman.

sesi melekan di angkringan berkisar tentang curhat salah seorang dari peserta nongkrong itu tentang deadline menikah tahun ini dari orang tuanya. lalu bicara soal buku, budaya gemblak dan mairil, fpi dan lgbt, tentang proyek film herlinatiens, dan lain sebagainya.

keesokannya kami jalan-jalan ke benteng vredeburg setelah ke pasar beringharjo, ke alun-alun utara untuk sarapan di angkringan pojok gapura jalan koni. siangnya kami kembali ke surabaya, berangkat jam 3 sore dengan bus patas eka, sampai di surabaya jam 11 malam (sopir bus sangat menyebalkan, mulai dari menelepon sepanjang jogja-solo tanpa headset sampai menyetir ugal-ugalan ala sumber kencono).

yup, definitely, ini perjalanan yang kubutuhkan. ingin rasanya kembali merasakan perjalanan demi perjalanan, tapi terikat sekolah, shift terschedule dan libur yang tak jelas membuatku harus bersabar untuk perjalanan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar