Rabu, 29 Desember 2010

If I Never See You Again by Wet Wet Wet alias basah basah basah

The morning light come stealing to start a new day
Out there the world is waiting to take us far away
And its time to make the final break
But the memory will linger forever

The night is so unforgiving and I'm on my own
I realize what I'm missing and now let you go
So I say a prayer, are you out there
Are you feeling what I'm feeling now ?

If I never see you again and think of me now and then go hurt so sweetly, deeply
They say, all good things come to an end
You changed my life completely, I'm touched by your love
Even if I never see you, if I never see you again

No one can tell you how the story ends
When the road will lead, when love begins

Sabtu, 25 Desember 2010

di pantai

Kau lihat pasir, aku lihat air
Kau lihat keramaian, aku lihat kesunyian

Karena antara kita takkan ada kata sepakat

Rabu, 22 Desember 2010

la tortura -english translation, shakira et alejandro sanz


Ay my gypsy
Save the poetry
Save the happiness for you

I'm not asking that every day be sunny
I'm not asking that there be a party every Friday
Nor do I ask you to come back begging forgiveness
If you're crying with dry eyes,
Speaking about her

Oh my love, it hurts so much
It hurts so much
That you left without saying a word
Oh my love, losing you was torture

I know I haven't been a saint
But I can make it up to you

Man doesn't live on bread alone
Nor do I live on excuses

We only learn from mistakes
And today I know my heart is yours

Better save that for yourself
Take that bone to some other dog
And let's say goodbye

I can't ask winter to spare a rose bush
I can't ask an elm tree to bear pears
I can't ask the eternal of a mere mortal
And go about casting thousands of pearls before swine

Oh my love, it hurts so much
It hurts so much
That you no longer trust my promises
Oh my love, losing you has been torture

I know I haven't been a saint
And I'm not made of stone

Man doesn't live on bread alone
Nor do I live on excuses

We only learn from our mistakes
And today I know my heart is yours

Better save that for yourself
Take that bone to some other dog
And let's say goodbye

Listen, baby, don't you go
Listen, baby, don't get angry
From Monday to Friday you have my love
Give Saturday to me and you'll be better off
Listen baby, don't punish me anymore
Without you, out there I have no peace
I'm just a repentant man
I'm the bird that returns to its nest

I know I haven't been a saint
And I'm not made of stone

Man doesn't live on bread alone
Nor do I live on excuses

We only learn from our mistakes
And today I know my heart is yours

Better save it for someone foolish enough to believe you and say Goodbye

Oh after all I've done for you
It was such a torture to lose you
It hurts me so that it's like this
Keep on crying sorry
I…
I'm not going
To cry over you

Selasa, 21 Desember 2010

the color of my love -celine dion


I'll paint my mood in shade of blue
Paint my soul to be with you
I'll sketch your lips in shaded tone
Draw your mouth to my own

I'll draw your arms around my waist
Then all doubt I shall erase
I'll paint the rain that softly lands on your wind-blown hair

I'll trace a hand to wipe your tears
A look to calm your fears
A silhouette of dark and light
While we hold each other, so tight

I'll paint a sun to warm your heart
Swearing that we'll never part
That's the color of my love
I'll paint the truth, show how I feel
Try to make you completely real
I'll use a brush, so light and fine
To draw you close, I'll make you mine

I'll paint a sun to warm your heart
Swearing that we'll never ever part
That's the color of my love
I'll draw, the years are passing by
So much to learn, so much to try
And with this ring our lives will start
Swearing that we'll never part
I offer what you can not buy : devoted love until we die


*i agree with celine dion, this song's lyric has a very powerful love and indeed beautiful. I always feel that this song is so Michiru Kaioh a.k.a Sailor Neptune. A painter with a wind-blown hair boyish girlfriend, Haruka Tenoh a.k.a Sailor Uranus.

tak perlu menunggu esok yang pasti datang. atau kita mati.


Waktu, mengambil peran begitu banyak. Mengambil peran cinta, persahabatan. Teman. Waktu adalah satu bentuk teman yang paling abadi di antara semua makhluk. Waktu dan sendirian. Pada dasarnya kita ini makhluk-makhluk sendiri. Mati sendiri pada waktunya.

Loneliness is always looking for a friend, it found me once and its been around since then. Now, I have found what only loneliness provides, a strength within knowing I will find...

Waktu dan kesendirian yang akan menemukanku pada orang-orang yang tepat, orang-orang yang lolos dari seleksi alam yang digeruskan oleh waktu dan keadaan.

Aku tidak ingin melompati beberapa anak tangga untuk menyingkirkan perih. Satu-satu, dengan kesabaran. Pada akhirnya aku tahu, pada akhirnya semua pergi. Atau aku yang pergi.

Maka, Tuhan, yakinkan aku bahwa aku duduk di atas batu yang benar. Karena aku tak pernah takut kehilangan, karena aku punya Engkau sebagai tempatku pulang.

Minggu, 19 Desember 2010

pagi yang penuh syukur


Everybodys looking for that something, one thing that makes it all complete. You find it in the strangest places, places you never knew it could be.

Apapun inti dari rahasia Tuhan mencipta kita semua, aku merasa bersyukur di saat-saat terbaikku ini. Aku merasa, di dalam penghambaanku padaNya bukan hanya fragmen-fragmen keabadian saja yang kukejar, kebahagiaan yang kuimpikan ada dalam definisi yang kupercayai pun pelan-pelan membuahkan jalan panjang yang seru dan membuatku belajar.
Pada akhirnya PERCAYA adalah kekuatan terakhirku dan aku tak menyesal selama ini percaya.
Tuhan itu Maha Tahu. Maha Seru. Petualangan dalam hidupku menjadi perjalanan batin dan fisik yang tak ternilai, yang tak cukup kutebus dengan berpuluh tahun bahkan ribuan tahun bersujud. Maka aku bersyukur semampuku, inilah privilege orang yang percaya. Aku percaya Tuhan tahu aku bersyukur. Aku percaya suatu saat nanti ada kalanya PERCAYA menjadi pasang dan surut. Di saat pasangku ini aku ingin bersyukur dan berlindung untuk hari-hariku nanti di dunia dan di hari pembalasan.

Tuhan. Satu fragmen keabadian lain berupa kebahagiaan, kuabdikan untuk mengejar sesuatu yang benar. Meski mungkin masih susah bagiku menjadi benar dalam definisiMu.

"Some find it in the face of their children, some find it in their lovers eyes. Who can deny the joy it brings when you find that special thing, you're flying without wings."

Kita tak bisa lihat pelangi tanpa hujan. Kita takkan tahu makna kebahagiaan tanpa pernah merasakan tak bahagia. Dan kalau kita tak pernah sakit, kita takkan tahu bagaimana menghargai bagian tubuh yang sehat. Otakku jernih, hatiku sehat. Aku tahu sesakit apapun, kedua hal ini adalah pemberian berharga yang sanggup membuatku memprosesnya menjadi pembelajaran penting. Pembelajaran menjadi manusia.
Tuhan, begitu banyak yang telah Engkau beri. Setiap hari aku bangun pagi dengan daftar keinginan yang panjang dan Kau mempersilahkanku mewujudkannya nyata satu-satu. Seperti aku berdiri sendiri, bermonolog, padahal Engkau yang selalu menegarkanku berdiri. Semua, lewat peristiwa-peristiwa yang lewat di depanku, lewat peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di hidupku, lewat teman-teman dan sahabat serta keluarga Kau menegarkanku. Mendukungku, menunjukkan buah kesabaran dan keinginan untuk mewujudkan sesuatu.

"Some find it sharing every morning, some in their solitary life. You find it in the works of others, a simple line can make you laugh or cry. You find it in the deepest friendship, the kind you cherish all your life. And when you know how much that means, you've found that special thing, you're flying without wings."

Iya, Tuhan. Telah kurasakan satu demi satu kebahagiaan di masing-masing cerita. Menemukannya di mata kekasihku, menemukannya di pagi hari setelah bangun tidur, menemukannya dalam kesendirianku, menemukannya dalam pertemanan, menemukannya dalam kata yang sederhana, menemukannya dalam persahabatan yang erat dan membuatku mensyukuri hidupku. Kebahagiaan berupa fragmen-fragmen yang menjadi lengkap setelah kusimpan dalam hatiku, kusyukuri. Tuhan, suatu saat aku menjadi durhaka kembali, aku ingin Kau tahu (aku tahu Kau tahu), hanya Engkaulah tempatku pulang dan aku pasti kembali.

"So impossible as they may seem, you've got to fight for every dream coz who's to know which one you let go wouldve made you complete."

Tuhan, terima kasih. Tetaplah bersamaku. Tetaplah berkati aku.

"...and You're the place my life begin and You'll be where it ends. And that's the joy You bring, I'm flying without wings."

Tuhan memberiku kedamaian, rasa aman, dengan pengajaranNya hari ini, kawan. Bagaimana denganmu ?


*suatu pagi dengan lagu Flying Without Wings oleh Westlife

19 desember


Ultah Fujino Shizuru !!! Met ultah Fujino-samaaa !!

Semoga aku menjadi Kuga Natsuki yang dicintai Shizuru ini sampai mati. Aku takkan lupa betapa aku mencintai tokoh kartun satu ini dan bagaimana mereka membantuku mengusir sepi, heehhehehe...

Fujino Shizuruuuuu...love you so much !!

Tuhan, kabulkan doaku, ya. Seperti Engkau kabulkan doaku untuk Indonesia vs Philipina yang 1-0 hari ini. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن.

Jumat, 17 Desember 2010

menunggumu -chrisye + ariel peter pan


Di dalam sebuah cinta terdapat bahasa
Yang mengalun indah mengisi jiwa
Merindukan kisah kita berdua
Yang tak pernah bisa akan terlupa

Di dalam masa indah saat bersamamu
Yang tak pernah bisa akan terlupa
Pandangan matanya menghancurkan jiwa
Dengan segenap cinta aku bertanya

Bila rindu ini masih milikmu
Menghadirkan sebuah tanya untukmu
Harus berapa lama aku menunggumu
Aku menunggumu

Dalam hatiku menunggu, aku...
Dalam lelahku menunggu
Aku masih menunggu

desember kedua


Beberapa hari ini, begitu rindu dengan Aya' dan masa-masa indah dulu. Desember kedua.

Sebagian diriku akan selalu mencintai Aya'. Aku berlapang dada dengan semua itu. Apapun yang terjadi di garis akhir percintaan kami, sebagian darinya akan selalu kubawa di perjalanan seumur hidupku.

Itulah kenapa bagiku begitu logis merindukannya. Aku begitu mencintainya sebelum dia tercerabut paksa dan menceraikan seluruh pertemanan. Satu ruang besar yang penuh sesak olehnya sebelumnya, tiba-tiba hampa setelah mampatnya.

Akan selalu ada rasa rindu untuk kembali menyusup dalam pelukannya. Akan selalu ada waktu untuk menyisir kembali ke pantai-pantai kenangan itu.

Tapi di saat yang sama, aku merasa saat ini, sampai pertengahan Desember ini, adalah saat-saat terbaikku. Di mana aku terpaksa belajar banyak, formal maupun non-formal. Ada begitu banyak yang kulakukan yang bisa membuatku menepuk dada bangga, bahwa aku bisa menghidupi kesendirianku dengan banyak hal berguna. Mulai keputusanku untuk kembali menolak Xapi karena dia sudah punya Ven, I don't want to take her just to have somebody by my side, lalu meneruskan sekolah, mencoba mengirimkan tulisan ke Sepocikopi dan dimuat, mengirimkan tulisan ke Herstory meski tak juara, lalu di detik ini aku mencoba mengawali hari dengan menulis kembali. Untuk Aya', dengan seluruh keberanian.

"Suatu hari aku pasti mati. Tulisanku akan menjadi mantera untuk menghidupkanku kembali."

Ada begitu banyak yang ingin kutulis hingga Desember ini. Begitu banyak kerinduan akan Aya' hingga aku harus mengekangnya. Membuat blog baru yang tak ada Aya' di sana. Aku harus melakukan sesuatu agar tidak "menye-menye" dan kembali ke telapak tangan Aya' atau Xapi. Seandainya mereka tahu betapa kerasnya aku mencoba, tapi tak kubiarkan mereka tahu.

Ini saat-saat terbaikku di mana aku diberi pengajaran yang besar, tentang cinta, logika, kenyataan, moral, persahabatan, sekolah, juga banyak hal lain. Kesedihan tunggal yang sebelumnya kurasa, ternyata tak menghentikanku untuk melangkah jauh meski sendiri.

Itulah rupanya aku jadi lupa jalan pulang. Atau aku tak mau menjadi aku yang dulu. Aku tahu sekarang mana yang lebih kucintai : Aya'/Xapi atau diriku sendiri. Aku tak mau kembali dihargai semurah "selingkuhan" atau "rumah" bagi mereka. Aku ini manusia. Akupun butuh rumah yang bisa membuatku aman dan nyaman. Kalau toh nanti itu kudapatkan dari laki-laki, aku akan menerimanya dengan tangan terbuka dan belajar banyak hal di sana.

Aku harus berterima kasih terhadap begitu banyak hal yang menempaku. Aku tahu akan selalu ada bagian dari diriku yang merindukan dan ingin kembali pada Aya'. Aku tahu dalam hatiku akan selalu ada bintang yang bersinar karena kehadirannya dalam hidupku. Aku tahu aku takkan sampai pada saat terbaikku ini tanpa melewati apa yang terjadi. Fase-fase yang ada telah lengkap kini : denial-anger-bargaining-acceptance. Aku harus melangkah lagi, Ya'. Terima kasih telah begitu mencintaiku meski kau mencintaiku dengan cara yang tak pernah kumengerti. Meski bagiku hanya dirimulah yang kaucintai dalam mencintaiku.

Aku tak bisa mengatakan lebih. Aku telah menahannya selama ini. Aku lebih tahu daripada semua yang mengenalku tentang cintaku padamu. Kulakukan yang terbaik untukmu, kuberikan segalaku untukmu. Terima kasih untuk kenangan-kenangan yang ada.

Aku cinta kamu.

"Aku yang lemah tanpamu, aku yang rentan karena cinta yang tlah hilang darimu yang mampu menyanjungku. Selama mata terbuka sampai jantung tak berdetak, selama itupun aku mampu untuk mengenangmu. Darimu kutemukan hidupku, bagiku kaulah cinta sejati. Bila yang tertulis untukku adalah yang terbaik untukmu, 'kan kujadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku, namun takkan mudah bagiku, meninggalkan jejak hidupku yang tlah terukir abadi sebagai kenangan yang terindah."

Tapi aku bukan tak menangis
Kamu cuma tak tahu, sayang
Banyak cinta yang ditawarkan padamu karena kau rupawan
Sedang aku berenang pada palung sendiri tanpa cahaya matahari
Banyak orang yang rela kau jadikan sandaran
Sedang aku bahkan harus membunuh temanku satu-satu hanya untuk percaya siapa yang dapat dipercaya

Juga ada begitu banyak yang harus kulakukan, mengalir sejalan airmataku

Kamu cuma tak tahu, sayang.


Its tearing up my heart when I'm with you, but when we're apart I feel it, too. So, no matter what I do I feel the pain, with or without you.

Selasa, 14 Desember 2010

we're made of stars


semalam aku melihat serial yang selama ini ku cari-cari : sailor stars. ada satu kata-kata yang mengesankanku : setelah kita semua mati, kita akan menjadi bintang.

hahaha, dalam hati tentunya aku berkata, itu konyol. tapi, untuk pemimpi dan orang romantis barangkali itu bisa dijadikan opsi yang percaya tak percaya.

toh mimpi dan romansa adalah warna yang paling banyak mewarnai hidup di dunia manusia ini. tak percaya ?

berapa banyak gedung-gedung pertokoan di surabaya atau jakarta dibangun atas prakarsa mimpi seorang insinyur bernama ciputra ? berapa banyak tempat romantis dibangunnya dan terjual ?

mimpi dan romansa adalah warna-warna yang benar-benar penting untuk melanjutkan kehidupan manusia.

menurut sailor stars juga : mimpi dan romansa begitu penting untuk menggapai cita-cita dan melanjutkan kehidupan manusia. termasuk menjaga kelangsungan spesiesnya, menurutku.

well, mungkin benar, kita akan menjadi bintang setelah mati nanti. bintang di hati orang-orang yang menyayangi kita, memberi sejenak kehangatan saat kesepian mereka. menjadi nyala yang mengingatkan mereka saat mereka lupa atau sesat. ada bintang di hati kita masing-masing, ya, mungkin kita adalah bagian dari bintang itu sendiri.

mungkin. siapa, sih, yang bisa tahu pasti.

Jumat, 10 Desember 2010

sailor stars opening theme song


Makenai! Ashita e, Sailor yell!
Don't give up! For tomorrow, Sailor yell!

Zettai! Tsukamaeru, Sailor star!
I will catch you, Sailor star!

Kono chikai todoke! Gingamade!
Our promise, to reach up to the galaxy!

Anata ga kieta sonotoki kara...
From that moment when you disappeared...

Sagashi tsudukeru tabi ga hajimatta
My journey to keep searching for you has just started

Kibanda chizu ni wa stencil no tenshi no e
On the old yellow map there's a picture of a stencilled angel

Yubisasusaki wa daku na koro seumu ga matteru
Pointing at the evil colosseum as if it's beckoning me.

Kurueru mune niwa ano hino himitsu no kiss
My trembling heart still remembers a secret kiss on that day.

Donnani tsurai sedamedemo
How hard my destiny shall turn out to be.

Oitsudukeru kara
I will just look for you.

Kokai wa shinai! Sailor eyes!
I won't regret! Sailor eyes!

Anatani tsuiteku! Sailor wind!
I will follow you! Sailor wind!

Kono uta wa hoshi no michishirube
This song will be a guidepoint in the Milky Way

Makenai!
Don't give up!

Ashita e! Sailor yell!
For tomorrow! Sailor yell!

Zettai! Mitsukeruyo! Sailor star!
I will find you! Sailor star!

Tenshi no hane da tobitatsuno!
My angel wings fly me up to the sky!


nb : kalo kupikir-pikir, posisi sailor uranus ma sailor neptunus di gambar tuh bener-bener mencurigakan, kenapa sih mereka selalu digambarkan begitu "menggoda" dan "mencurigakan", ya ?

the hardest thing


We both know that I shouldn't be here
This is wrong
And baby it's killin' me, it's killin' you
Both of us tryin' to be strong
I've got somewhere else to be
Promises to keep
Someone else who loves me
And trusts me fast asleep
I've made up my mind
There is no turning back
She's been good to me
And she deserves better than that

It's the hardest thing
I'll ever have to do
To look you in the eye
And tell you I don't love you
It's the hardest thing
I'll ever have to lie
To show no emotion
When you start to cry
I can't let you see
What you mean to me
When my hands are tied
And my heart's not free
We're not meant to be
It's the hardest thing
I'll ever have to do
To turn around and walk away
Pretending I don't love you

I know that we'll meet again
Fate has a place and time
So you can get on with your life
I've got to be cruel to be kind
Like Dr. Zhivago
All my love I'll be sending
And you will never know
'Cause there can be no happy ending

Maybe another time, another day
As much as I want to, I can't stay
I've made up my mind
There is no turning back
She's been good to me
And she deserves better than that

kisah dua buah email


saat aku memilah-milah mana email yang masih mau kusimpan dan mana yang ingin kubuang, kutemukan email berisi dialogku dengan xapi beberapa saat lalu.

still hurts.

but still, i love the way she lies...

waktu dan duniaku dan kesendirian


dalam duniaku, waktu menjadi instrumen yang begitu penting.

jadi waktu-waktuku, setiap detiknya adalah berharga. juga waktu untuk diriku sendiri dalam kesendirian. kau lihat, tak sepertimu, aku bukan orang yang tidak bisa menghadapi kesendirian. tidak pula saat-saat waktumu mematahhatikanku.

aku bisa bercerita banyak sekali pada tulisan-tulisan di diariku dengan menjadi sendiri. aku tahu rasanya sendirian. ada kalanya aku menangis, ada kalanya sendiri begitu memuakkan. tapi aku menikmati waktuku, sebab aku tahu waktu-waktu seperti ini akan jarang kunikmati nanti. ada begitu banyak hal yang akan menyita waktuku nanti, sehingga sehari tak cukup 24 jam lagi. waktu-waktu yang kugeluti selama dua tahun dulu, yang menyisakan begitu banyak cerita, rasa manis dan kesedihan, akan terulang beberapa minggu lagi. meninggalkan diari-diari yang kosong dan hatiku yang hampa. tak kupunya waktu sendiri.

dengan sendiri aku punya waktu untuk mendengar. dengan sendiri aku punya tulisan-tulisan yang bertambah pada blogku. dengan sendiri aku tahu rasa berharganya dicintai. aku tahu bagaimana rasanya menjadi aku yang dicintaimu. dan aku tahu bagaimana kau mencintaiku. itu semua kudapatkan dari menjadi sendiri, saat aku masih denganmu atau saat aku memutuskan untuk mengakhiri kisah kita.

dengan sendiri aku belajar memperpadat setapakku. melangkah anak tangga demi anak tangga dengan kesabaran waktu. dan dengan sendiri aku belajar menjadi besar.

jadi kau seharusnya bisa memaknai kesendirian jika kau benar-benar mencintaiku. kau seharusnya tahu betapa pentingnya sendiri dan belajar. dengan sendiri mestinya kau tahu betapa kau mencintaimu dan bertahan dengan kesendirian untukmu. dengan sendiri mestinya kau mengerti betapa aku menghargai waktu-waktu kita bersama. tapi kau bilang padaku kau tak bisa sendiri. sendiri itu menyakitkan jadi kau berpaling pada salah seorang teman kita dan bercinta. dan mengusir kesendirian. apapun asal kau tak sendirian. sementara aku belajar mati-matian tentang kesendirian. tahukah, akhirnya kau takkan menang melawan kesendirian (kau mesti belajar untuk mencintai kesendirian). dan aku pergi meninggalkan kau sendiri.

kau bilang kau orang beriman tapi kau bilang kau (tak bisa) sendirian.

munafik.

duduk pada sebuah kios moncheri, delta plasa


setelah berburu tas dan sepatu, aku menentukan pilihan pada sebuah tas bermerek bodypack. tas pilihan sahabatku juga, hanya beda bentuk saja (terpikir dalam pikiranku untuk memilih yang kembar dengan dia tapi kuurungkan niatku).
kami bbm-an untuk janjian rencana hengot kami besok untuk mencari beberapa alat kedokteran yang dibutuhkannya. sahabatku ini seorang dokter.
sahabatku ini, kupret, kukenal saat semester 5. dia kuliah ganda di sebuah institut teknik milik negara dan sebuah universitas berlambang garuda muka. pekerja keras yang membuatku jatuh cinta dengan kesabaran, kegalakan dan kesetiaannya bersahabat dengan teman yang butuh bantuan. kami dekat sejak dia merasa salah satu dari sahabat kami melampaui batas dalam mencampuri urusannya. sejak itu, hubungan kami on-off, tapi satu hal yang kupelajari dari dia adalah dia tak meninggalkanku dalam situasi apapun. dalam pertengkaran macam apapun.
kata orang, aries adalah orang yang gampang bosan. kenyataannya aku bukan orang yang bosan dengan mudah. tak sekalipun aku merasa jenuh dengan persahabatan kami, dia orang yang lengkap : hitam, putih, galak, sabar dan lebih dari semua itu dia tidak pernah meninggalkanku dalam pertengkaran apapun.
aku berhutang sangat banyak padanya. berhutang kesabaran saat aku menghilang begitu saja, berhutang ketelatenan saat aku membutuhkannya, berhutang keandalan karena dia sangat bisa kuandalkan kecuali masalah waktu dan aku berhutang pelajaran untuk tidak meninggalkan sahabat di pertengkaran apapun.
sejak bersamanya aku menjadi orang yang benar-benar pemilih. teman belum tentu sahabat dan aku tak keberatan meninggalkan teman yang harus ditinggalkan. kupret bukan tipe orang yang menyakiti diri sendiri dan membiarkan dirinya disakiti, she's strong dan tahu apa yang ingin diraihnya, demikian hal-hal yang kukagumi dari dia. dia membuatku tak perlu mengkhawatirkannya.
dia juga satu-satunya orang yang kuminta untuk memilih berada di pihakku saat aku berseteru dengan mantan. aku sungguh membutuhkannya meski semula aku tak berniat menceritakan kenapa aku dan mantan putus karena tidak ingin merusak pertemanannya dengan mantan. dia tak meninggalkanku juga tak melampaui ruang pribadiku. dengannya aku begitu nyaman karena masih memiliki tempat untuk aku dan diriku sendiri, tak pernah sekalipun dia menginvasi dan dia menghormati ruang pribadiku.
aku bersyukur dengan perjalanan selama hampir 6 tahun ini bersamanya. aku bersyukur meski usia kami terpaut dua tahun tapi dipertemukan di sebuah perguruan tinggi untuk menuntut ilmu dalam keadaan satu angkatan. aku bersyukur pernah terjadi saling silang saat itu sehingga mendekatkanku dengan kupret. its a fate, yup, itu adalah takdir, bertemunya kami, bertemannya kami. aku ingin menjaganya sampai nanti. semoga Tuhan tidak memberiku pelajaran yang bisa menghancurkan persahabatan ini. aamiin.

Rabu, 01 Desember 2010

1 desember 2010, rabu


rabu adalah hari baik untuk mulai belajar menurut islam. dulu, sekolahku sma selalu memulai hari di hari rabu setelah liburan panjang.

hari ini rabu, 1 desember 2010. menitikbaliki perjalananku mengenal hiv/aids. aku belajar kehidupan dari kematian akannya.

kurang lebih dua tahun lalu, aku berada pada satu bangku tunggu di unit perawatan intensif penyakit infeksi di sebuah rumah sakit proponsi di surabaya. duduk di sebelahku, seorang ibu yang bercerita tentang anaknya yang barusan di pindah dari suatu rumah sakit daerah ke rumah sakit ini karena penyakit anaknya saat ini. ibu itu perlahan-lahan meneteskan airmata, menceritakan bahwa anaknya adalah seorang laki-laki yang baik, berusia hampir tiga puluhan dan berbakti kepada orang tua. tak pernah sakit sebelumnya sampai sakit yang sekarang ini. di rumah sakit daerah, dia dirawat selama sebelas hari sebelum tim dokter rumah sakit tersebut menyarankan untuk merujuk anak ibu ini ke rumah sakit yang punya fasilitas lebih lengkap. saat sang anak diberitahukan demikian, ia langsung memohon pada ibunya untuk tidak mengikuti saran dokter.

"jangan, ibu, nanti aku diisolasi," demikian kata anaknya. namun ibu yang berharap akan kesembuhan anaknya tersebut memilih mengikuti saran dokter. hari ini adalah hari keempat anaknya berada di ruang ini dan semakin lama kesehatan anaknya semakin merosot. hari ini anaknya mendapat perhatian serius oleh tim perawat di sana. ibu itu bolak-balik keluar-masuk ke dalam ruang perawatan. semula ada beberapa lelaki yang berbincang-bincang dengannya menanyakan keadaan anaknya, sampai satu demi satu lelaki-lelaki itu kemudian pergi dan akhirnya ibu tersebut terduduk lesu di sebelahku.

"ibu nungguin sendirian ?", tanyaku.
"iya, nak."

ibu itu menceritakan tentang adik-adik dari anaknya yang sakit ini dan tentang rumahnya yang terendam lumpur di belahan sidoarjo. mengatakan bahwa saat lumpur meluluhlantakkan rumahnya, sang anak yang sakit ini memilih merantau ke jakarta untuk membiayai keluarganya ini. di jakarta anaknya berjualan sandal keliling. setiap bulan anaknya mengirimkan uang ke rumah untuk ibunya dan adik-adiknya.

"ibu tahu ini ruang apa, bu ?", tanyaku berusaha selembut mungkin.
"tahu, nak. tapi ibu heran kenapa anak ibu bisa kena penyakit kayak gini." ini ruang perawatan untuk orang dengan hiv/aids.

aku cuma terdiam. banyak kudengar penyangkalan keluarga tentang perilaku seorang anggota keluarganya sehingga terkena penyakit ini, ini menjadi suatu keprihatinan tertentu bagiku karena terkadang seseorang mengaku kenal orang lain, namun kenyataannya ia sama sekali tak kenal orang itu. akibatnya, penyakit ini telah mengintai ibu-ibu rumah tangga baik-baik yang tak "mengenal" perilaku suaminya, begitu banyak rumah tangga yang habis keturunannya karena penyakit ini. ibu-ibu yang menangis, ratapan-ratapan penyesalan orang yang menulari pasangan sah dan anaknya. kenapa mereka tak pernah berpikiran tentang hal itu sebelum semua terjadi ?

semula itulah rutukanku.

sampai detik di mana aku melihat anak ibu itu dinyatakan meninggal oleh seorang dokter muda. ibu itu duduk di sebelahku setelah mendampingi perjuangan akhir anaknya di dunia ini. perdarahan lambung terus menerus membuat kondisi anaknya syok dan pemberian cairan tak mampu menyambung nyawa sang anak. kulihat tubuh besar yang segar tergolek kaku. tubuh lelaki muda yang terlihat sehat, namun selang terpasang di hidung dan lengannya, dicopot satu-satu oleh seorang perawat. dokter sibuk menyiapkan surat-surat, ibu itu menunggu di sebelahku mengusap airmatanya yang terus mengucur dengan sedikit isakan.

"padahal uang ganti rugi rumah yang terkena lumpur diurus atas nama anakku ini, nak," ucapnya di sela usapan airmatanya. aku tertegun, begitu banyak hal yang mesti dipikirkan ibunya untuk ke depannya, daripada sekedar menyesali kepergian anaknya. aku, yang tak kena dampak apa-apa, malah merutukinya tak jelas. merutuki mengapa ia pergi meninggalkan begitu banyak permasalahan, mulai dari finansial hingga masalah stigma sosial : berapa banyak di antara kampung kita yang mau menerima, merawat dengan ikhlas dan mengubur jenasah orang dengan hiv/aids ? for me he was just a dead man yang mati menyusahkan, tapi bagi keluarga ? bagi sesama orang dengan hiv/aids sendiri ?

ada begitu banyak yang harus dipahami dari hiv/aids, termasuk pemahaman terhadap orang dengan hiv/aids sendiri. mereka adalah orang yang begitu terpinggirkan, tak ada bedanya dengan kita saat putus asa. mungkin bedanya adalah kita merasa terbenarkan untuk menyalahkan kelakuan mereka dan merasa mereka layak mendapatkannya.

but who are we to judge them ? dan apa gunanya juga kita menjadi orang yang hanya melihat ke belakang saja. kita boleh saja merutuki apa yang dilakukannya di belakang, tapi kenapa kita tidak menutup pintu belakang dan berjalan ke masa depan yang masih bisa dirubah ?

saat sang anak menolak untuk dipindahkan ke rumah sakit propinsi, aku sadar bahwa ia tahu penyakit apa yang sedang dideritanya. besar kemungkinan ia juga dapat mengira darimana ia mendapatkannya. mungkin ia ingin mencegah ibunya membawanya ke rumah sakit ini agar ia dapat meninggal dengan tenang di rumah, supaya surat meninggalnya tidak menyebutkan penyakit apa yang di deritanya yang bisa terdeteksi lewat peralatan di rumah sakit ini.

kehadiran lelaki-lelaki tadi siang yang kulihat kembali saat kematian anak ibu itu membuatku mengerti pentingnya pendamping yaitu orang-orang yang peduli terhadap orang dengan hiv/aids itu baik terhadap penderita maupun pada keluarga. mereka dan pengetahuan mereka menjadi sarana penyambung penting bagi sosialisasi penderita dan keluarga dengan masyarakat. tak jarang banyak negosiasi-negosiasi penting seperti kasus pengusiran orang dengan hiv/aids dan keluarganya dibantu selesaikan oleh para pendamping ini. mereka membantu dari masalah paling pribadi hingga sosial kepada lingkungan hingga orang-orang dengan hiv/aids ini punya kepercayaan diri yang membawa mereka pada kualitas hidup yang baik dan memperpanjang usia mereka dengan energi-energi positif lewat pemikiran dan kegiatannya. aku menyadari betapa sendiriannya orang-orang di sekitar hiv/aids ini tanpa mereka. dan tanpa dukungan dari kita sebagai masyarakat.

dan kita tak berhak untuk memborbardir habis energi-energi positif itu dengan prasangka-prasangka kita terhadap masa lalu dan penghakiman kita sendiri. bukan hiv/aids yang begitu cepat menggerogoti hidup orang dengan hiv/aids dan keluarganya, tapi cara pandang dan prasangka kita lah yang membunuh mereka lebih cepat.

sejak itu cara pandangku menjadi berbeda. orang hiv/aids tidak lagi terlihat begitu berbahaya bagiku. malah, menurutku, kitalah yang menjadi bahaya besar bagi mereka. betapa mereka begitu rentan menerima trauma patogen (penyakit) dan psikis dari kita. betapa kata-kata kita punya pedang di dalamnya saat kita mencaci, melecehkan, meremehkan ataupun menghakimi mereka. we are the one who kills them, not their disease.

sampai detik di mana aku menulis ini, dari pengalamanku sejak 2 tahun itu, aku memang belum pernah lagi berinteraksi dengan orang dengan hiv/aids maupun keluarganya. namun dari dalam lubuk hatiku, dengan menuliskan pengalamanku ini, aku berharap bahwa perlahan-lahan jalan terbuka bagi mereka dan orang-orang yang peduli dengan mereka. bahwa suatu saat nanti masyarakat akan teryakinkan dengan pemahaman baru yang menghapus stigma yang saat ini masih menempel erat pada penyakit hiv/aids ini.