Jumat, 10 Desember 2010

waktu dan duniaku dan kesendirian


dalam duniaku, waktu menjadi instrumen yang begitu penting.

jadi waktu-waktuku, setiap detiknya adalah berharga. juga waktu untuk diriku sendiri dalam kesendirian. kau lihat, tak sepertimu, aku bukan orang yang tidak bisa menghadapi kesendirian. tidak pula saat-saat waktumu mematahhatikanku.

aku bisa bercerita banyak sekali pada tulisan-tulisan di diariku dengan menjadi sendiri. aku tahu rasanya sendirian. ada kalanya aku menangis, ada kalanya sendiri begitu memuakkan. tapi aku menikmati waktuku, sebab aku tahu waktu-waktu seperti ini akan jarang kunikmati nanti. ada begitu banyak hal yang akan menyita waktuku nanti, sehingga sehari tak cukup 24 jam lagi. waktu-waktu yang kugeluti selama dua tahun dulu, yang menyisakan begitu banyak cerita, rasa manis dan kesedihan, akan terulang beberapa minggu lagi. meninggalkan diari-diari yang kosong dan hatiku yang hampa. tak kupunya waktu sendiri.

dengan sendiri aku punya waktu untuk mendengar. dengan sendiri aku punya tulisan-tulisan yang bertambah pada blogku. dengan sendiri aku tahu rasa berharganya dicintai. aku tahu bagaimana rasanya menjadi aku yang dicintaimu. dan aku tahu bagaimana kau mencintaiku. itu semua kudapatkan dari menjadi sendiri, saat aku masih denganmu atau saat aku memutuskan untuk mengakhiri kisah kita.

dengan sendiri aku belajar memperpadat setapakku. melangkah anak tangga demi anak tangga dengan kesabaran waktu. dan dengan sendiri aku belajar menjadi besar.

jadi kau seharusnya bisa memaknai kesendirian jika kau benar-benar mencintaiku. kau seharusnya tahu betapa pentingnya sendiri dan belajar. dengan sendiri mestinya kau tahu betapa kau mencintaimu dan bertahan dengan kesendirian untukmu. dengan sendiri mestinya kau mengerti betapa aku menghargai waktu-waktu kita bersama. tapi kau bilang padaku kau tak bisa sendiri. sendiri itu menyakitkan jadi kau berpaling pada salah seorang teman kita dan bercinta. dan mengusir kesendirian. apapun asal kau tak sendirian. sementara aku belajar mati-matian tentang kesendirian. tahukah, akhirnya kau takkan menang melawan kesendirian (kau mesti belajar untuk mencintai kesendirian). dan aku pergi meninggalkan kau sendiri.

kau bilang kau orang beriman tapi kau bilang kau (tak bisa) sendirian.

munafik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar