Jumat, 10 Desember 2010

duduk pada sebuah kios moncheri, delta plasa


setelah berburu tas dan sepatu, aku menentukan pilihan pada sebuah tas bermerek bodypack. tas pilihan sahabatku juga, hanya beda bentuk saja (terpikir dalam pikiranku untuk memilih yang kembar dengan dia tapi kuurungkan niatku).
kami bbm-an untuk janjian rencana hengot kami besok untuk mencari beberapa alat kedokteran yang dibutuhkannya. sahabatku ini seorang dokter.
sahabatku ini, kupret, kukenal saat semester 5. dia kuliah ganda di sebuah institut teknik milik negara dan sebuah universitas berlambang garuda muka. pekerja keras yang membuatku jatuh cinta dengan kesabaran, kegalakan dan kesetiaannya bersahabat dengan teman yang butuh bantuan. kami dekat sejak dia merasa salah satu dari sahabat kami melampaui batas dalam mencampuri urusannya. sejak itu, hubungan kami on-off, tapi satu hal yang kupelajari dari dia adalah dia tak meninggalkanku dalam situasi apapun. dalam pertengkaran macam apapun.
kata orang, aries adalah orang yang gampang bosan. kenyataannya aku bukan orang yang bosan dengan mudah. tak sekalipun aku merasa jenuh dengan persahabatan kami, dia orang yang lengkap : hitam, putih, galak, sabar dan lebih dari semua itu dia tidak pernah meninggalkanku dalam pertengkaran apapun.
aku berhutang sangat banyak padanya. berhutang kesabaran saat aku menghilang begitu saja, berhutang ketelatenan saat aku membutuhkannya, berhutang keandalan karena dia sangat bisa kuandalkan kecuali masalah waktu dan aku berhutang pelajaran untuk tidak meninggalkan sahabat di pertengkaran apapun.
sejak bersamanya aku menjadi orang yang benar-benar pemilih. teman belum tentu sahabat dan aku tak keberatan meninggalkan teman yang harus ditinggalkan. kupret bukan tipe orang yang menyakiti diri sendiri dan membiarkan dirinya disakiti, she's strong dan tahu apa yang ingin diraihnya, demikian hal-hal yang kukagumi dari dia. dia membuatku tak perlu mengkhawatirkannya.
dia juga satu-satunya orang yang kuminta untuk memilih berada di pihakku saat aku berseteru dengan mantan. aku sungguh membutuhkannya meski semula aku tak berniat menceritakan kenapa aku dan mantan putus karena tidak ingin merusak pertemanannya dengan mantan. dia tak meninggalkanku juga tak melampaui ruang pribadiku. dengannya aku begitu nyaman karena masih memiliki tempat untuk aku dan diriku sendiri, tak pernah sekalipun dia menginvasi dan dia menghormati ruang pribadiku.
aku bersyukur dengan perjalanan selama hampir 6 tahun ini bersamanya. aku bersyukur meski usia kami terpaut dua tahun tapi dipertemukan di sebuah perguruan tinggi untuk menuntut ilmu dalam keadaan satu angkatan. aku bersyukur pernah terjadi saling silang saat itu sehingga mendekatkanku dengan kupret. its a fate, yup, itu adalah takdir, bertemunya kami, bertemannya kami. aku ingin menjaganya sampai nanti. semoga Tuhan tidak memberiku pelajaran yang bisa menghancurkan persahabatan ini. aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar